Dalam berpikir
untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, tentu tidak terlepas dari alat atau
sarana ilmiah. Sarana ilmiah dimaksud meliputi beberapa hal yaitu bahasa,
matematika, statistika, dan logika. Hal ini mempunyai peranan sangat mendasar
bagi manusia dalam proses berpikir dan mengkomunikasikan maupun
mendokumentasikan jalan pikiran manusia. Bahasa merupakan suatu sistem yang
berstruktur dari simbolsimbol bunyi arbitrer (bermakna) yang dipergunakan oleh
para anggota
sesuatu kelompok sosial sebagai alat
bergaul satu sama lain. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi:
simbol-simbol vokal arbitrer, suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol
yang arbitrer dan yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial
sebagai alat bergaul satu sama lain. Bahasa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan
pikiran, perasaan dan emosi kepada orang lain, baik
pikiran yang berlandaskan logika induktif
maupun deduktif. Hal ini disebut bahasa ilmiah, tentu beda dengan bahasa agama
yaitu kalam ilahi yang terabadikan ke dalam kitab suci dan ungkapan serta
perilaku keagamaan dari suatu kelompok sosial.
Bahasa memiliki tugas
yang paling penting yaitu memberikan kejelasan hubungan antara berpikir dan
berbicara, antara fungsi ekspresif dan representative bahasa, Menjelaskan
kondisi-kondisi psikofisik dari ucapan, peranan individu dan komunitas dalam
perkembangan sebuah bahasa, hubungan antara tipe-tipe bahasa umum dan struktur
bahasa khusus menyelidiki sumber-sumber pertama sebuah bahasa dan hasil baru
yang ada sekarang dari bahasa itu pada anak kecil dan usaha-usaha lebih lanjut.
Pandangan-pandangan pada filsafat bahasa berbeda terutama atas masalah hubungan
antara yang dipikirkan dan yang diucapkan. Sementara filsafat bahasa yang lebih
tua sepakat dalam mengakui kemandirian dan prioritas pikiran atas ucapan,
tetapi tidak sepakat dalam menjelaskannya ( misalnya, bahasa sebagai sesuatu
disebabkan oleh pikiran untuk maksud berkomunikasi; arah empirik; bahasa
sebagai penampilan yang adekuat penuh dari pikiran; arah idealistik ), beberapa
pemikir modern melihat pikiran diserap oleh ucapan (G.Ipsen) atau muncul dari
ucapan ( Stenzel ). Analisis konseptual bahasa dalam semua dimensinya dapat
dilihat dari masalah semantik. Jadi dengan bahasa bukan saja manusia dapat
berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia
pikirkan kepada orang lain. (http://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Filsafat).
Matematika
sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan
yang ingin kita sampaikan. Fungsi matematika hampir sama luasnya dengan fungsi
bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Matematika
merupakan ilmu deduktif yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu alam maupun
ilmu-ilmu sosial. Statistik mengandung arti kumpulan data yang berbentuk angka (data
kuantitatif). Penelitian untuk mencari ilmu (penelitian ilmiah), baik berupa
survei atau eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan menggunakan
teknik-teknik statistik. Statistik mempunya peranan penting dalam berpikir
induktif, jadi bahasa, matematika, statistik memiliki peranan yang sangat
mendasar dalam berpikir logika dan tidak dapat terlepas satu sama lain dalam
berbagai bidang aspek kehidupan ilmiah manusia.
Logika merupakan
sarana berpikir sistematis, valid, cepat, dan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam berpikir logis dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu seperti, mencintai
kebenaran, mengetahui apa yang sedang dikerjakan dan apa yang sedang dikatakan,
membuat perbedaan dan pembagian, mencintai defenisi yang tepat, dan mengetahui mengapa
begitu kesimpulan kita serta menghindari kesalahan-kesalahan.
Hubungan antara Sarana
Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika dan
Statistika. Bahasa
merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh
proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan
alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang
lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan
antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu, penalaran
ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika
induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir
deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir
induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu
sama lain.(Junus, H. Ismet)
References:
Junus, H. Ismet, LMP, SDE, Pengantar Filsafat
No comments:
Post a Comment