Wednesday, July 24, 2013

Peran Bahasa, Matematika, Statistika dan Logika Dalam Perkembangan Ilmu


 
Dalam berpikir untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah, tentu tidak terlepas dari alat atau sarana ilmiah. Sarana ilmiah dimaksud meliputi beberapa hal yaitu bahasa, matematika, statistika, dan logika. Hal ini mempunyai peranan sangat mendasar bagi manusia dalam proses berpikir dan mengkomunikasikan maupun mendokumentasikan jalan pikiran manusia. Bahasa merupakan suatu sistem yang berstruktur dari simbolsimbol bunyi arbitrer (bermakna) yang dipergunakan oleh para anggota
sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi: simbol-simbol vokal arbitrer, suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer dan yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain. Bahasa berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pikiran, perasaan dan emosi kepada orang lain, baik
pikiran yang berlandaskan logika induktif maupun deduktif. Hal ini disebut bahasa ilmiah, tentu beda dengan bahasa agama yaitu kalam ilahi yang terabadikan ke dalam kitab suci dan ungkapan serta perilaku keagamaan dari suatu kelompok sosial.
Bahasa memiliki tugas yang paling penting yaitu memberikan kejelasan hubungan antara berpikir dan berbicara, antara fungsi ekspresif dan representative bahasa, Menjelaskan kondisi-kondisi psikofisik dari ucapan, peranan individu dan komunitas dalam perkembangan sebuah bahasa, hubungan antara tipe-tipe bahasa umum dan struktur bahasa khusus menyelidiki sumber-sumber pertama sebuah bahasa dan hasil baru yang ada sekarang dari bahasa itu pada anak kecil dan usaha-usaha lebih lanjut. Pandangan-pandangan pada filsafat bahasa berbeda terutama atas masalah hubungan antara yang dipikirkan dan yang diucapkan. Sementara filsafat bahasa yang lebih tua sepakat dalam mengakui kemandirian dan prioritas pikiran atas ucapan, tetapi tidak sepakat dalam menjelaskannya ( misalnya, bahasa sebagai sesuatu disebabkan oleh pikiran untuk maksud berkomunikasi; arah empirik; bahasa sebagai penampilan yang adekuat penuh dari pikiran; arah idealistik ), beberapa pemikir modern melihat pikiran diserap oleh ucapan (G.Ipsen) atau muncul dari ucapan ( Stenzel ). Analisis konseptual bahasa dalam semua dimensinya dapat dilihat dari masalah semantik. Jadi dengan bahasa bukan saja manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan kepada orang lain. (http://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Filsafat).
Matematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Fungsi matematika hampir sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Matematika merupakan ilmu deduktif yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Statistik mengandung arti kumpulan data yang berbentuk angka (data kuantitatif). Penelitian untuk mencari ilmu (penelitian ilmiah), baik berupa survei atau eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Statistik mempunya peranan penting dalam berpikir induktif, jadi bahasa, matematika, statistik memiliki peranan yang sangat mendasar dalam berpikir logika dan tidak dapat terlepas satu sama lain dalam berbagai bidang aspek kehidupan ilmiah manusia.
Logika merupakan sarana berpikir sistematis, valid, cepat, dan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan. Dalam berpikir logis dibutuhkan kondisi-kondisi tertentu seperti, mencintai kebenaran, mengetahui apa yang sedang dikerjakan dan apa yang sedang dikatakan, membuat perbedaan dan pembagian, mencintai defenisi yang tepat, dan mengetahui mengapa begitu kesimpulan kita serta menghindari kesalahan-kesalahan.
Hubungan antara Sarana Ilmiah Bahasa, Logika, Matematika dan Statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif. Untuk itu, penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain.(Junus, H. Ismet)

References:
Junus, H. Ismet, LMP, SDE, Pengantar Filsafat

No comments:

Post a Comment